Kamis, 27 Mei 2010

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Untuk mengembangkan potensi siswa diperlukan strategi yang sistematis dan terarah. Hal ini perlu dilakukan karena strategi pengelolaan pendidikan yang ditempuh selama ini, termasuk aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran, kurang memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan berbagai kemampuan seperti kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Terlebih lagi jika diamati ternyata potensi siswa berbeda-beda. Kondisi seperti ini memerlukan pengembangan model-model pembelajaran yang mengakomodasi perbedaan potensi dan sekaligus memberikan seluas-luasnya untuk secara aktif menumbuhkan kreativitas siswa agar potensinya mampu dikembangkan secara optimal dan proporsional. Untuk itu, perlu dikembangkan model pembelajaran aktif yang menitikberatkan pengembangan afeksi dan perilaku yang didasarkan kebutuhan belajar (learning need based) siswa, dan berdasarkan pengalaman belajar (experiential learning). Karena itu, active learning yang berpusat pada siswa (student centered/participant centered) perlu dikembangkan. Di antara model pembelajaran yang menitikberatkan partisipasi siswa adalah portofolio.
Istilah portofolio memang baru muncul di Indonesia beberapa tahun terakhir ini, namun substansinya sebenarnya sudah sering dipraktikkan sejak lama oleh guru-guru meskipun dalam bentuk yang belum sistematis seperti sekarang. Sehingga dapat dikatakan bahwa portofolio sebenarnya barang lama yang dikemas dengan kemasan baru.
Shaklee at. al, (1997:143) menyatakan bahwa “portofolio merupakan sesuatu yang berharga dan merupakan inovasi pendidikan”, secara lengkap diungkapkan sebagai berikut:
This is the most worthwhile educational innovation I have done in a long time. After twenty-seven years in the classroom, I have finally learned how to use my observations and notes to make better decisions for my students. What else could be more important?

Portofolio merupakan temuan berharga di bidang pendidikan yang ia lakukan selama bertahun-tahun. Setelah 27 tahun di dalam kelas, akhirnya ia mengetahui bagaimana menggunakan pengamatan dan catatan untuk membuat keputusan yang lebih baik bagi siswanya.
Portofolio tidak hanya untuk merancang pengajaran tetapi juga digunakan untuk evaluasi pengajaran. Sebagaimana diketahui bahwa dalam proses belajar-mengajar guru berfungsi sebagai perancang, pelaksana, dan penilai. Dalam fungsinya yang terakhir inilah guru hendaknya melaksanakan dengan baik. Evaluasi merupakan unsur pengajaran yang sangat penting karena hanya dengan evaluasi guru dapat mengetahui tingkat perkembangan siswanya dan sekaligus mengetahui sejauh mana keberhasilan pengajaran yang dilakukannya.
Meskipun evaluasi menempati posisi yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, banyak guru yang enggan mengadakan evaluasi dengan benar. Banyak guru yang mengajar hanya sekedar mengajar tanpa mengadakan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pengajaran yang dilakukan dimengerti dan dipahami oleh siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi mengapa guru enggan mengadakan evaluasi. Di antaranya adalah keetika guru harus mengoreksi pekerjaan siswa. Terlebih jika kita lihat di lapangan banyak guru yang tidak hanya mengajar di satu atau dua sekolahan, melainkan lebih dari itu. Bisa dibayangkan betapa sibuknya guru tersebut sehingga mustahil untuk mengoreksi pekerjaan siswanya.
Masalah di atas masih ditambah lagi dengan kurang tepatnya sistem evaluasi yang dilakukan. Banyak guru yang setelah mengajar mengadakan ulangan. Namun hasil ulangan terkadang tidak dinilai dan dikembalikan lagi kepada siswa dengan beberapa catatan umpan balik (feed back). Banyak juga guru yang mengadakan evaluasi hanya di tengah semester dan akhir semester. Cara tersebut tentunya tidak objektif karena siswa belajar dari hari kehari, waktu kewaktu, maka cara evaluasi yang dilakukan haruslah dari waktu ke waktu. Dengan demikian guru dapat dengan objektif mengetahui dan menilai perkembangan kompetensi siswa. Untuk itu, dikembangkan sistem evaluasi yang objektif karena melihat perkembangan kompetensi siswa dari waktu ke waktu. Evaluasi tersebut dikenal dengan istilah penilaian portofolio (portofolio assessment).
Dalam proses belajar-mengajar, portofolio merupakan cara merancang pengajaran dan evaluasi hasil belajar yang bertahap dari waktu ke waktu dalam rangka mengetahui perkembangan kompetensi siswa. Portofolio memerlukan waktu yang lama sebagaimana proses belajar-mengajar itu sendiri. Karena memerlukan waktu yang lama, evaluasi portofolio memerlukan ketekunan, kesungguhan, dan profesionlisme guru yang tinggi sehingga evaluasi dapat mencapai sasarannya dengan baik.
Portofolio dapat digunakan untuk mengevaluasi seluruh mata pelajaran. Sejauh ini, portofolio banyak digunakan oleh guru bahasa, terutama untuk penilaian kompetensi menulis. Namun lambat laun portofolio digunakan juga untuk mengevaluasi mata pelajaran lain. Portofolio memang tidak dirancang khusus untuk mata pelajaran tertentu, malainkan untuk seluruh mata pelajaran.
Masalah yang muncul kemudian adalah bagaimana portofolio dapat digunakan untuk merancang dan mengevaluasi pengajaran bahasa Arab di PKPBA UIN Malang. Mengingat pentingnya masalah pengajaran dan evaluasi ini, penulis memandang perlu dilakukan penelitian tentang sistem pengajaran dan evaluasi belajar yang objektif yang benar-benar mengetahui perkembangan kompetensi mahasiswa. Masalah tersebut mengilhami penulis untuk mengadakan penelitian tentang penerapan portofolio dalam pengajaran bahasa Arab di PKPBA UIN Malang.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah pokok yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana portofolio digunakan untuk merancang dan mengevaluasi pengajaran bahasa Arab di PKPBA UIN Malang. Mengingat keterampilan bahasa terdiri dari empat skill, yakni menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing), maka dalam penelitian ini focus penelitian dibatasi pada keterampilan menulis. Dengan demikian, masalah pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penerapan portofolio dalam pengajaran menulis bahasa Arab di PKPBA UIN Malang?
2. Bagaimanakah penerapan portofolio dalam evaluasi pengajaran menulis bahasa Arab di PKPBA UIN Malang?
3. Apakah kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan portofolio dalam pengajaran menulis bahasa Arab di PKPBA UIN Malang?

C. Tujuan Penelitian
Merujuk pada rumusan masalah penelitian di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan penerapan portofolio dalam pengajaran menulis bahasa Arab di PKPBA UIN Malang.
2. Mendeskripsikan penerapan portofolio dalam mengevaluasi pengajaran menulis bahasa Arab di PKPBA UIN Malang.
3. Mejelasan kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan portofolio dalam pengajaran menulis bahasa Arab di PKPBA UIN Malang.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki dua manfaat, yakni manfaat akademis dan manfaat praktis. Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan memperluas pengetahuan kita tentang portofolio dan penerapannya dalam pengajaran dan evaluasi menulis bahasa Arab.
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi dosen/guru, khususnya dosen/guru bahasa Arab sebagai salah satu alternatif cara pengajaran dan evaluasi bidang studi yang diasuhnya. Hasil penelitian ini juga diharapkan menjadi masukan bagi pihak yang berkompeten, dalam hal ini Departemen Pendidikan (Depdikbud) dan perguruan tinggi agama Islam (PTAI) untuk mensosialisasikan portofolio sebagai salah satu sistem pengajaran dan evaluasi yang dianjurkan di lingkungan pendidikan.

E. Landasan Teori
1. Portofolio
Potofolio berarti koleksi dokumen atau tugas-tugas yang diorganisasikan dan dipilih untuk mencapai tujuan dan sebagai bukti nyata dari seseorang yang memiliki pertumbuhan dalam bidang pengetahuan, disposisi, dan keterampilan (Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Kewarganegaraan (Citizenship), SMU, 2001).
Paulson dan Meyer (1991) mendifinisikan portofolio sebagai:
A purposeful collection of student work that exhibit the student’s efforts, progress and achievements in one or more areas. The collection must include student participation in selecting contents, the criteria for selection, the criteria for judging merit and evidence of student self-reflection.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dikemukakan bahwa portofolio adalah kumpulan karya siswa yang menunjukkan usaha, perkembangan, serta prestasi siswa dalam satu bidang atau lebih. Dalam kumpulan karya tersebut siswa dilibatkan dalam pemilihan isi, kriteria pemilihan, kriteria penilaian.
2. Portofolio Penilaian/Penaksiran/Evaluasi
Penilaian selalu berkaitan antara mengajar dan belajar. Dalam portofolio penilaian, guru dalam kelasa adalah pasangan suatu tim, siswa bekerja dengan guru unutk menetapkan tujuan pembelajaran. Guru adalah seseorang yang memberikan bantuan, memimpin, dan memberi petunjuk, tetapi guru bukan sebagai pusat (guru sentris) melainkan siswalah yang menjadi pusat dalam proses belajar mengajar (siswa sentris). Siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan yang didasari oleh pengetahuan dan keaktifannya sebagai anggota masyarakat.
Portofolio penilaian (assessement) merupakan koleksi sistematis dari siswa dan guru untuk menguji proses dan prestasi belajar. Portofolio bukan objek, melainkan perantara penilaian oleh siswa dan guru yang menggambarkan aktivitas dan proses, yaitu memilih, membandingkan, berbagi pengetahuan, mempertimbangkan/merenungi, membuat keputusan, dan tidak hanya mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan tetapi juga menguatkan dengan argumentasi yang tepat. Hal ini sesuai dengan pembelajaran merekonstruksi untuk menunjukkan apa yang mereka ketahui, mengerti, dan lakukan; semua itu penting untuk keaktifan penilaian.
Portofolio penilaian merupakan pengajaran praktek (melakukan) dan mempunyai beberapa standar perencanaan yang kuat, yakni mendorong adanya interaksi antarlingkungan terkait seperti interaksi antarsiswa, guru, dan masyarakat yang saling melengkapi, serta menggambarkan belajar siswa secara mendalam, yang pada akhirnya dapat membantu siswa menjadi sadar untuk meningkatkan dirinya sebagai pembaca dan penulis yang baik.
Rencana dan implementasi pembelajaran ini, menggunakan waktu-waktu untuk belajar, waktu untuk praktek, melakukan, dan melatih. Waktu untuk melakukan pendidikan (pembelajaran) tidak terasa seperti jika mereka menerima pelajaran secara konvensional, apalagi jika siswa mempunyai kemauan dan kemampuan untuk memperluas wawasannya sehingga siswa memperoleh kecakapan yang lebih baik. Akhirnya para siswa, anggota keluarga, orang tua, dan lebih penting lagi guru mempunyai keyakinan akan kebaikan-kebaikan dalam pelaksanan portofolio.
Portofolio penilaian ini dapat dilakukan selama periode tertentu, misalnya portofolio penilaian bulanan, triwulan (tengah semester), semester, maupun tahunan; tergantung dari program dan kebutuhan guru dan siswa. Tetapi biasanya penilaian dilakukan guru berkaitan dengan waktu pembagian rapor, karena guru dalam memberikan penilaian berdasarkan hasil ulangan (tes) saja, baik formatif maupun sumatif.
3. Pengetian Penilaian
Penilaian secara umum dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar, pertumbuhan serta perkembangan sikap dan perilaku yang dicapai siswa. Penilaian harus mencakup tiga aspek kemampuan, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Terdapat dua cara yang bisa dilakukan.
a. Tes
Tes sebaiknya menggunakan berbagai cara, seperti tes esai, jawaban singkat, dan pilihan ganda dengan porsi seimbang. Tes dapat dilaksanakan pada setiap akhir pokok bahasan yang dinamakan tes formatif, dan tes yang dilaksanakan pada akhir semester yang dinamakan dengan tes sumatif. Di samping itu tes juga dapat dilakukan dengan lisan maupun tertulis.
b. Non tes
Non tes dapat dilakukan melalui pemberian tugas, pengumpulan kerja siswa (portofolio), membaca, menyimpulkan, melakukan pengamatan, melakukan penelitian, wawancara, meresume, kliping, dan sebagainya. Sedangkan untuk penilaian sikap, guru perlu membuat pedoman pengamatan dengan menggunakan skala sikap.
Tujuan dari penilaian adalah untuk mengukur seberapa jauh tingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang telah dilakukan, dikembangkan, dan ditanamkan di sekolah serta dapat dihayati, diamalkan/diterapkan, dan dipertahankan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, penilaian juga bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang digunakan sebagai feedback/umpan balik bagi guru dalam merencanakan proses pembelajaran selanjutnya. Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan, memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Dengan demikian, proses pembelajaran yang dilakukan semakin hari semakin memiliki peningkatan kualitas.

F. Metode Penelitian
Penelitian penerapan portofolio dalam pembelajaran bahasa Arab di PKPBA UIN Malang ini merupakan penelitian deskriptif atau kualitatif dengan ancangan penelitian tindakan (action research). Penelitian ini melibatkan dosen sebagai praktisi dan peneliti, baik dalam proses perencanaan maupun pada pelaksanaan tindakan. Hubungan antara peneliti dan dosen bersifat kemitraan atau kolaboratif. Peneliti dan dosen duduk bersama untuk mendiskusikan rencana tindakan dan merefleksi tindakan yang telah dilaksanakan. Hal inilah yang disarankan oleh Tikunof dkk. (dalam Oja dan Smulyan, 1989) bahwa untuk melakukan penelitian tindakan di kelas, dosen dan peneliti harus sudah bekerja bersama sejak identifikasi masalah, merumuskan masalah, menentukan tindakan yang akan diambil sampai pada pelaksanaan tindakan.
Subjek penelitian lapangan ini adalah mahasiswa program khusus pembelajaran bahasa Arab (PKPBA) UIN Malang. Mengingat jumlah subjek penelitian cukup banyak, maka dalam hal ini penulis menggunakan teknik cluster sampling, yakni subjek penelitian ditentukan dengan mengambil salah satu kelas yang diajar. Dalam hal ini kelas yang menjadi subjek penelitian adalah kelas program PKPBA yang diasuh oleh Bapak Drs. Muh. Muklas, M.Pd, yakni kelas 1 A.
Data dalam penelitian ini berupa data proses dan data produk. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer berupa seluruh peristiwa yang terjadi dalam proses pembelajaran baik yang dilakukan dosen, maupun mahasiswa di kelas. Sedangkan sumber data sekunder berupa hasil kerja mahasiswa.
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri mengingat penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Untuk mengumpulkan data penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik, yakni observasi, interview, dan dokumentasi.
Setelah data terkumpul, peneliti memulai melakukan analisis data. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan model alir yang diadaptasi dari model alir analisis data kualitatif Miles dan Huberman (1992:12-21). Alir analisis yang dimaksud terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, serta verifikasi dan penarikan simpulan akhir. Verifikasi dilakukan dengan berdiskusi dengan pakar di bidang pengajaran bahasa Arab.

G. Penegasan Istilah
1. Penilaian adalah suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar, pertumbuhan serta perkembangan sikap dan perilaku yang dicapai siswa.
2. Portofolio adalah koleksi dokumen atau tugas-tugas yang diorganisasikan dan dipilih untuk mencapai tujuan dan sebagai bukti nyata dari seseorang yang memiliki pertumbuhan dalam bidang pengetahuan, disposisi, dan keterampilan
3. Penilaian portofolio (Assessement) merupakan koleksi sistematis dari siswa dan guru untuk menguji proses dan prestasi belajar.

H. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah pembaca memahami tulisan ini, penulis membagi tulisan ini ke dalam lima bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini dijelaskan latar belakang masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, landasan teori, metode penelitian, penegasan istilah, dan sistematikan pembahasan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam bab ini dijelaskan beberapa pengertian tentang penilaian, portofolio, penilaian portofolio, keterampilan menulis bahasa Arab, dan belajar bahasa kedua.
BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dikemukakan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Metode tersebut terdiri dari pendekatan penelitian, subjek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini dipaparkan hasil-hasil temuan yang meliputi (1) penerapan portofolio dalam pengajaran menulis bahasa Arab di PKPBA UIN Malang, (2) penerapan portofolio dalam evaluasi pengajaran menulis bahasa Arab di PKPBA UIN Malang, dan (3) kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan portofolio dalam pengajaran menulis bahasa Arab di PKPBA UIN Malang.
BAB V PENUTUP. Dalam bab penutup dikemukakan kesimpulan akhir penelitian ini dan diajukan beberapa saran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar