Rabu, 23 Juni 2010

PENGEMBANGAN BUKU AJAR BAHASA ARAB FONOLOGI UNTUK MAHASISWA

A. Judul Penelitian
PENGEMBANGAN BUKU AJAR BAHASA ARAB FONOLOGI
UNTUK MAHASISWA

B. Bidang Ilmu: Linguistik Bahasa Arab
C. Latar Belakang
Buku ajar merupakan komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar. Ia berfungsi sebagai sumber informasi siswa/pembelajar. Qafisyah (dalam Asrori, 2002) mengemukakan bahwa keberhasilan proses belajar mengajar bidang studi apapun bergantung pada tiga faktor utama, yaitu guru, siswa, dan buku ajar. Fisher (dalam Asrori, 2003) mengemukakan lima fungsi buku ajar. Kelima fungsi buku ajar tersebut adalah: (1) sebagai sumber pokok bahasan bagi guru, (2) sebagai dasar memberikan pekerjaan rumah (PR) dan tugas-tugas lain bagi siswa, (3) sebagai pegangan siswa dalam beraktivitas, (4) sebagai dasar membuat pertanyaan-pertanyaan ujian, dan (5) sebagai sumber keterampilan belajar.
Sedemikian urgensinya, ketersediaan buku ajar tentang linguistik bahasa Arab masih dibilang cukup langka di Indonesia, khususnya di Jurusan Sastra Arab Universitas Negeri Malang (UM). Termasuk juga dalam daftar buku langka tersebut yaitu buku ajar fonologi bahasa Arab, bahkan masih belum ada. Padahal Matakuliah Fonologi Bahasa Arab sudah lama masuk dalam kelompok matakuliah kebahasaan pada kurikulum Jurusan Sastra Arab UM (JSA) sejak tahun 1999 (Kurikulum & Silabus JSA UM, 2003).
Selama ini bahan ajar untuk pembelajaran fonologi di JSA hanya berupa handout, diktat, kumpulan makalah, beberapa buku fonologi dalam bahasa Arab. Kondisi semacam ini mengurangi kondusivitas dalam mengorganisasi sebuah perkuliahan, karena akan banyak kendala yang muncul, seperti kendala bahasa bagi mahasiwa yang kompetensi kebahasaannya lemah, waktu yang banyak terbuang untuk mentransfer bahasa (baca: menterjemah) sebelum masuk ke subtansi materi, dan juga kurangnya kohesivitas antar topik dan subtopik, bila buku yang dipakai masih berbahasa asing.
Dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab, sebetulnya sudah banyak ditulis dan diterbitkan buku ilmiah tentang fonologi bahasa Arab, sebut saja Al-ashwat al-Lughawiyyah (Ibrahim Anis, 1990), Ashwat al-Lughah (Abdur Rahman Ayyub, 1991), Ashwat al-Lughah al-Arabiyyah (Adil Khalaf, 1994), Ilm al-Lughah al-Mubarmaj (Kamal Ibrahim Badri, 1988), Ilm al-Lughah Al-Am: al-Ashwat (Kamal Muhammad Basyar, 1980), Arabic Phonetics (Khalil Semann, 2003).
Bertolak dari gambaran di atas, perlu kiranya dilakukan upaya pengembangan penulisan buku ajar fonologi BA berbahasa Indonesia yang benar-benar mampu (1) menjadi sumber informasi bagi pembelajar, (2) menjadi media bagi pengajar dalam menciptakan atmosfir pembelajaran yang bermakna, (3) menjadi sumber belajar yang mudah dan menarik bagi pembelajar atau pembaca, dan (4) mendorong adanya latihan-latihan aplikatif sehingga pembelajar akan terus menerus mengembangkan pemahamannya. Lebih dari itu, pengembangan buku ajar ini diharapkan juga dapat lebih meningkatkan citra perguruan tinggi, karena itu menjadi bagian dari prestasi ilmiah akademik yang menjadi tolok ukur kemajuan sebuah perguruan tinggi.

D. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, disusun rumusan masalah pengembangan sebagai berikut:
(1) Bagaimana model pengembangan buku ajar fonologi bahasa Arab secara teoritis?
(2) Bagaimana kelebihan dan kekurangan pengembangan buku ajar fonologi bahasa Arab selama ini di JSA?
(3) Bagaimana bentuk hasil pengembangan buku ajar fonologi bahasa Arab?
E. Tujuan Pengembangan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, kegiatan pengembangan buku ajar fonologi bahasa Arab bertujuan:
(1) dihasilkannya model pengembangan buku ajar fonologi bahasa Arab secara teoritis
(2) diketahuinya kelebihan dan kekurangan pengembangan buku ajar fonologi bahasa Arab selama ini di JSA
(3) dihasilkannya bentuk pengembangan buku ajar fonologi bahasa Arab

F. Spesifikasi Produk
Buku ajar yang dihasilkan mempunyai spesifikasi berikut:
(1) Buku ajar ini terdiri dari 16 unit/wihdah sesuai dengan jumlah pertemuan dalam satu semester
(2) dilengkapi dengan ringkasan dan soal-soal latihan
(3) diperjelas dengan gambar, grafik dan skema
(4) diperkaya dengan penggunaan istilah linguistik dalam tiga bahasa; Indonesia, Inggris dan Arab.

G. Pentingnya Pengembangan
Pengembangan buku ajar ini dianggap penting karena:
(1) belum adanya buku ajar fonologi bahasa Arab yang berbahasa Indonesia
(2) belum adanya buku ajar fonologi bahasa Arab yang disesuaikan dengan jumlah pertemuan dalam satu semester
(3) ingin memadukan teori fonologi umum dengan fonologi bahasa Arab


H. Asumsi
Pengembangan buku ajar ini dilandasi tiga asumsi, yaitu:
(1) Adanya buku ajar membuat pembelajaran lebih efektif dan efisien
(2) Setiap bahasa mempunyai sistem bunyi (fonologi) tersendiri yang khas
(3) Penggunaan bahasa pertama pembelajar sebagai media komu- nikasi, lebih efektif daripada bahasa kedua/bahasa asing.

I. Kajian Pustaka
1. Buku Ajar
Buku ajar adalah bagian dari bahan ajar. Bahan ajar meliputi buku ajar, orientasi tugas, buku latihan dan media pembelajaran. Bahan ajar terus dilakukan inovasi oleh para pakar pendidikan agar tercipta proses pembelajaran yang inovatif dan variatif.
Bahan ajar merupakan komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar yang berfungsi sebagai sumber informasi bagi pembelajar. Asrori (2002) mengemukakan bahwa keberhasilan proses belajar mengajar dalam bidang apapun bergantung pada tiga faktor utama, yaitu pengajar, siswa dan bahan ajar. Buku ajar sering menempati posisi penting karena tiga faktor utama di atas kadang sangat tergantung pada buku ajar. Misalnya, pengajar kadang kurang kreatif dalam mengembangkan perkuliahan, sehingga pengajar menjadikan buku ajar sebagai tumpuan kesiapan guru dalam mengajar. Demikian juga siswa sangat bergantung pada buku ajar, sering kali terjadi materi yang disampaikan guru kurang jelas. Jadi keberadaan buku ajar cukup membantu ketiga faktor utama tersebut.
Green dan Petty (dalam Asrori, 2002) mengemukakan enam fungsi buku ajar, yaitu: (1) mencermainkan suatu sudut pandang tertentu mengenai kegiatan pembelajaran dan mendemonstrasikannya dalam bahan ajar yang disajikan, (2) menyajikan sumber pokok yang lengkap, mudah dipahami dan bervariasi, (3) menyajikan sumber belajar yang disusun secara logis dan sistematis, (4) menyajikan strategi dan sarana pembelajaran yang memotivasi pembelajar, (5) menyajikan fisasi (perasaan yang mendalam) awal sebagai penunjang bagi latihan dan tugas-tugas praktis, dan (6) menyajikan bahan/sarana evaluasi dan remidi yang serasi dan tepat guna.
Dalam pembelajaran kebahasaan, peranan buku ajar sangatlah urgen. Richard (dalam Asrori, 2002) mengemukakan urgensi buku ajar, di antaranya: (1) sebagai sumber presentasi materi, (2) sebagai sumber kegiatan bagi pembelajar dalam kegiatan komunikasi, (3) sebagai sumber referensi gramatika, kosakata, pengejaan dan lainnya, (4) sebagai sumber stimulasi dan ide dalam kegiatan kelas, (5) sebagai silabus dalam arti menjabarkan tujuan yang telah ditetapkan, dan (6) sebagai pendorong pembelajar yang berpenga-laman minimal.

2. Aspek-Aspek Kajian dalam Fonologi
Bahasa adalah sistem bunyi yang mengandung makna yang sesuai dengan konvensi masyarakat. Bahasa memiliki sejumlah komponen yang secara keseluruhan muncul simultan, meliputi kompunen (1) bunyi, (2) kata, (3) kalimat, dan (4) makna. Selain itu sebagai suatu sistem, bahasa juga memiliki kontinuitas sehingga memungkinkan untuk diteliti, dideskripsikan, serta dijelaskan secara obyektif dan sistematis.
Hasil deskripsi suatu bahasa serta penjelasan yang diberikan, kemudian membuahkan seperangkat kaidah disebut tatabahasa (IGN Oka, 1988:17). Salah satu komponen yang berkaitan dengan sistem kaidah bunyi ialah komponen fonologis, baik yang membedakan arti maupun tidak.
Ditinjau dari kajian fonologi, bunyi ujaran sebagai gejala bahasa dapat dikaji sebagai realitas forma yang memiliki berbagai ciri, dan perbedaan, juga dapat dikaji sebagai unsur yang membedakan arti. Fonologi di samping membahas fonetik juga fonemik. Bidang kajian fonetik membahas bagaimana ciri getaran udara, gerakan alat-alat bicara maupun koordinasinya sehingga menghasilkan bunyi tertentu (fonetik artikulatoris).
Adapun bidang kajian fonemik membahas bunyi sebagai satuan minimal yang membedakan arti, sesuai dengan relasi dan distribusinya. Ada beberapa pandangan dalam menyikapi fonem sebagai suatu realitas abstrak. Dalam hal ini fonem dipandang sebagai realitas psikologis yang mencerminkan aspek kejiwaan penuturnya. Ini berbeda dengan wujud bunyi sebagai bunyi itu sendiri yang merupakan kenyataan “fisiofonetik”.
Berdasarkan wawasan teoritis di atas, model yang digunakan untuk membahas aspek fonologi bahasa Arab adalah (1) bunyi ujaran yang memiliki dua aspek, yaitu: gejala fisiologis dan fisiofonetik, (2) bunyi ujaran sebagai gejala fisiologis dimasukkan dalam kajian fonetik artikulatoris, sedangkan gejala abstrak dimasukkan dalam kajian fonemik atau fonologi, (3) fon sebagai gejala fisiologis memeiliki hubungan yang sangat erat dengan fon, karena fon berkaitan dengan kongkretisasi fonem, (4) selain memiliki kekhasan sistem, juga kekhasan masyarakat bahasa (IGN Oka, 1988:8).
Selain dua aspek di atas, Hasan (1996:38) menambahkan aspek fonetik akustik, yaitu gelombang bunyi yang disampaikan dari satu ucapan kemudian gelombang tersebut menggetarkan udara yang dilalui. Sementara itu Syukur Ibrahim (1987:11) memasukkan juga aspek fonetik auditoris, yaitu sebuah pendekatan dalam melihat bunyi-bunyi bahasa dalam hubungannnya dengan cara penerimaan bunyi-bunyi tersebut diterima oleh telinga. Aspek ini secara tidak langsung berhubungan dengan neurologi (ilmu syaraf) yang merupakan baagian dari ilmu kedokteran.


J. Sistematika Penulisan
Pengembangan buku ajar fonologi direncanakan terdiri dari enam bab. Bab I, pendahuluan berisi konsep-konsep umum tentang hal-hal yang terkait dengan fonologi, yang terdiri dari: (a) bahasa dan sistem bunyi, (b) fonetik dan fonemik, (c) fonetik dan cabang-cabangnya, serta dilengkapi dengan ringkasan dan latihan. Pada bab II akan ditampilkan fonetik artikulatoris yaitu cara kerja dan tempat atau organ sumber bunyi, yang meliputi: (a) sistem produksi bunyi ujaran, (b) alat ucap dan cara kerjanya, (c) ciri-ciri distingtif bunyi, (d) transkripsi bunyi ujaran, (e) fon dan fonem, (f) alofon, (g) pasangan minimal, serta dilengkapi dengan ringkasan dan latihan.
Pada bab III, penulis akan memfokuskan pembahasan pada fonologi bahasa Arab yang meliputi: (a) fonem segmental BA, (b) fonem suprasegmental BA, serta dilengkapi dengan ringkasan dan latihan. Pada bab IV lebih khusus lagi dibahas fon-fon bahasa Arab yang meliputi: (a) klasifikasi dan deskripsi fon BA, (b) distribusi fon BA, serta dilengkapi dengan ringkasan dan latihan. Sedangkan pada bab V dibahas fonem-fonem bahasa Arab, yang meliputi: (a) fonem vokal BA, (b) fonem konsonan BA. Dan untuk bab VI dibahas suku kata bahasa Arab, yang meliputi: (a) pola suku kata, (b) pola deret suku kata, suprasegmental bahasa Arab juga dilengkapi dengan ringkasan dan latihan.
Penulisan buku ajar ini dimulai dengan pengamatan pendahuluan terhadap buku-buku fonologi dan juga mahasiswa yang pernah mengikuti matakuliah fonologi bahasa Arab, serta sejumlah penutur asli bahasa Arab. Banyak sekali ragam fonologi yang bisa dibahas atau diteliti, seperti: idiolek (gaya bahasa perorangan), dialek (gaya bahasa kelompok), register (logat), unda-usuk (tingkatan bahasa), enjaya (rendah-kasar), engghi-enten (tingkat bahasa tengah), dan Ingghi-bhunten (tinggi-halus) (Pratista, 1984:8). Kajian di atas dimasukkan dalam kelompok ekstrinsik-nonstruktural. Ada juga kajian intrinsik-struktural fonologi yang mengkaji sistem bunyi bahasa dilihat dari ilmu bunyi (fonetik) dan sistem bunyi yang dilihat dari ilmu fonem (fonemik). Oleh karena luasnya bidang kajian fonologi ini, pembahasan akan difokuskan pada kajian intrinsik-struktural saja. Selanjutnya akan ditekankan pada: (1) jenis-jenis fon dan fonem bahasa Arab, (2) realisasi dan distribusinya, dan pola strukturnya.

K. Metode Pengembangan
Dengan mempertimbangkan proses kegiatan yang ada, diputuskan prosedur yang dipakai dalam kegiatan pengembangan ini adalah studi eksplorasi (Arikunto, 1998).
Berdasarkan pendapat Vacca dan Vacca (1993:241) kegiatan penulisan buku ajar khususnya dan kegiatan menulis pada umumnya, merupakan kegiatan kreatif yang melibatkan tiga fase kegiatan, yaitu eksplorasi, perencanaan, dan pengorganisasian. Dalam konteks penulisan buku ajar, kegiatan eksplorasi diarahkan pada (a) pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang salah satunya adalah kurikulum, (b) perkembangan dan perubahan paradigma berkenaan dengan konsep yang akan digarap, (c) kemungkinan relevansi antara konsep-konsep pokok yang akan digarap dan perkembangan kehidupan sosial masyarakat, (d) gambaran konkret peran dan nilai praktis dari buku yang akan digarap.
Pada bab ini dikemukakan tiga hal yang dilakukan dalam kegiatan proses pengembangan, yaitu (a) pengkajian teori, (b) studi eksplorasi dan (c) prosedur pengembangan.
1. Pengkajian Teori
Yang dimaksud pengkajian teori di sini adalah pengkajian terhadap teori-teori fonologi bahasa Arab dan hasil penelitian terdahulu mengenai mata kuliah fonologi bahasa Arab. Pengkajian teori ini dimuat dalam pendahuluan dan kajian pustaka
2. Studi Eksplorasi
Studi eksplorasi dilakukan terhadap tiga hal, yaitu: (1) eksplorasi terhadap kurikulum jurusan, (2) eksplorasi terhadap pendapat dan minat mahasiswa, dan (3) eksplorasi terhadap lembaga lain yang menyelenggarakan program matakuliah sejenis.
Eksplorasi terhadap kurikulum dilakukan dengan melihat perkembangan kurikulum fonologi bahasa Arab dari tahun ke tahun termasuk silabus dan RPS, serta hasil penelitian terdahulu terhadap pelaksanaan kurikulum dan permasalahan yang dihadapi.
Adapun eksplorasi terhadap pendapat dan minat mahasiswa dilakukan dengan menyebarkan angket dan wawancara kepada mahasiswa, baik yang sedang menempuh matakuliah itu atau yang sudah menempuh. Dengan demikian diharapkan pelaksana pengembangan buku ajar ini dapat masukan kelebihan dan kekurangan pelaksanaan perkuliahan fonologi serta buku ajar fonologi BA.
Sedangkan eksplorasi terhadap lembaga yang menyelengga-rakan program serupa dilakukan di Jurusan Sastra Arab (S1) dan Konsentrasi Pembelajaran Bahasa Arab (S2) Universitas Islam Negeri Malang (UIN) atau di lembaga pembelajaran bahasa Arab lainnya.

3. Prosedur Pengembangan
Secara umum prosedur yang akan ditempuh dalam penyusunan buku ajar ini diorientasikan pada prosedur kegiatan penulisan dan pengembangan buku ajar. Prosedur tersebut dijelaskan sebagai berikut.
Tahap 1: Perencanaan Penulisan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah (a) eksplorasi kurikulum (b) eksplorasi perkembangan dan perubahan paradigma, (c) eksplorasi perkembangan kehidupan sosial masyarakat, (d) eksplorasi peran dan nilai praktis, (e) penyusunan rencana penulisan yang meliputi sistematika, pengembangan komponen, dan relevansi.
Tahap II: Penulisan Draf
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah (a) pemaparan komponen, (b) identifikasi hubungan isi antarkomponen, (c) pengembangan.
Tahap Ill: Penulisan Ulang
Kegiatan yang dilakukan adalah (a) perbaikan pilihan kata, kalimat, dan paragraf, (b) pengefektifan dan kejelasan makna, (c) penyuntingan aspek mekanik.
Tahap IV: Review Kejelasan dan Kesesuaian
Kegiatan yang dilakukan meliputi (a) pembahasan dalam kelompok, (b) pembuatan catatan, (c) identifikasi masukan, dan (d) klarifikasi.
Tahap V: Revisi akhir, Evaluasi, Finalisasi, dan Publikasi
Kegiatan yang dilakukan meliputi (a) rekonstruksi masukan, (b) komparasi dengan pedoman evaluasi, (c) perbaikan dan pemeriksaan akhir

4. Pedoman Angket dan Wawancara
Pedoman angket dan wawancara ini dimaksudkan untuk (1) dijadikan bahan evaluasi diri bagi penulis, (2) dijadikan pedoman ketika penulis mengadakan review secara kelompok, (3) sebagai bahan evaluasi setelah buku ajar disusun, direproduksi, dan dimanfaatkan pembaca. Dengan pedoman ini diharapkan penulis dengan mudah dapat mernperoleh masukan demi perbaikan pada pernerbitan berikutnya. Pedoman penilaian itu disusun sebagai berikut.

a. Tujuan
• Apakah tujuan penulisan buku ajar dan tujuan setiap uraian bab tergambar dengan jelas?
• Apakah tujuan yang dinyatakan relevan dengan konsep pokok yang dikembangkan?
b. Sistematika
• Apakah buku ajar telah mencerminkan hubungan yang jelas antarbagiannya?
• Apakah pada setiap pemaparan dinyatakan tujuan, konsep pokok, uraian, ringkasan, dan latihan secara terpadu dan utuh?
• Apakah uraian setiap paragraf mencerminkan pola pengembangan yang baik?
c. Isi
• Apakah isi buku mencerminkan penggunaan paradigma yang sesuai dengan perkembangan sosial masyarakat?
• Apakah isi buku ajar berfungsi memecahkan berbagai permasalahan dalam bidang fonologi bahasa Arab?
• Apakah pembaca dengan mudah dapat menentukan fokus ketika membaca uraian dalam bacaan?
• Apakah pembaca dengan lancar memahami isi buku ajar?
• Apakah pembaca mudah menyusun kesimpulan dan menjelaskan kembali isi bacaan?
d. Bahasa
• Apakah penulis menggunakan pilihan kata secara tepat. jelas dan cermat?
• Apakah penulis menggunakan kalimat secara efektif?
• Apakah hubungan kalimat satu dengan yang lain dari setiap paragraf dan hubungan antarparagraf teruntai secara jelas dan terpadu?
• Apakah penulis menggunakan ejaan secara tepat dan cermat?
e. Pemaparan
• Apakah dalam memaparkan gagasan penulis memanfaatkan grafik atau gambar?
• Apakah grafik atau gambar itu tergarap dengan baik?
• Apakah grafik atau gambar itu membantu pembaca untuk lebih mudah memahami bacaan?
• Apakah gambar atau grafik itu memotivasi pembaca untuk lebih mendalami isi bacaan?
f. Manfaat
• Apakah buku yang Anda baca menjanjikan kemungkinan pembentukan pemahaman secara utuh mengenai fonologi bahasa Arab?
• Apakah buku ajar yang Anda baca memberi peluang kepada pembaca
melakukan evaluasi pemahaman dan keterampilan?

L. Kerangka Isi
Berdasarkan konsepsi yang telah dikemukakan di atas, kerangka isi pengembangan buku ajar fonologi ini disusun sebagai berikut:

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
1.1. Bahasa dan sistem bunyi
1.2. Fonetik dan fonemik
1.3. Fonetik dan cabang-cabangnya
1.4. Ringkasan dan Latihan
BAB II: FONETIK ARTIKULATORIS
2.1. Sistem produksi bunyi ujaran
2.2. Alat ucap dan cara kerjanya
2.3. Ciri-ciri distingtif bunyi
2.3.1.Konsonan
2.3.2. Vokal
2.4. Transkripsi bunyi ujaran
2.5. Fon dan fonem
2.6. Alofon
2.7. Pasangan minimal
2.8. Ringkasan dan Latihan
BAB III: FONOLOGI BAHASA ARAB
3.1. Fonem segmental BA
3.1.1. Konsonan BA
3.1.2. Vokal BA
3.1.3. Semivokal BA
3.2. Fonem suprasegmental BA
3.3. Ringkasan dan Latihan
BAB IV: FON-FON BAHASA ARAB
4.1. Klasifikasi dan deskripsi fon bahasa Arab
4.1.1. Klasifikasi dan deskripsi Vokoid
4.1.2. Klasifikasi dan deskripsi Kontoid
4.2. Distribusi fon bahasa Arab
4.2.1. Distribusi Vokoid
4.2.2. Distribusi Kontoid
4.2.3. Distribusi kombinasi
4.3. Ringkasan dan Latihan
BAB V: FONEM-FONEM BAHASA ARAB
5.1. Fonem vokal
5.1.1. Macam-macam fonem vokal
5.1.2. Varian fonem vokal pada kata dasar
5.1.3. Gugus vokal (diftong)
5.1.3.1. Macam-macam gugus vokal
5.1.3.2. Pola gugus vokal
5.2. Fonem konsonan
5.2.1. Macam-macam fonem konsonan
5.2.2. Bunyi geminat sebagai sebagai fonem bahasa Arab
5.2.3. Varian konsonan pada kata dasar
5.2.4. Gugus konsonan
5.2.4.1. Macam-macam gugus konsonan
5.2.4.2. Pola gugus konsonan
5.2.5. Bunyi varian antar morfem
5.3. Ringkasan dan Latihan
BAB VI: SUKU KATA DAN SUPRASEGMENTAL BAHASA ARAB
6.1. Pola suku kata
6.2. Pola deret suku kata
6.3. Suprasegmental Bahasa Arab
6.4. Ringkasan dan Latihan
Glosari
Indeks


M. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan dari perencanaan sampai dengan pelaporan adalah:
No. Kegiatan Bulan ke
1 2 3 4 5 6
1.



2.
3.
4.
5.
6. Persiapan
- Orientasi Obyek
- Penyusunan Proposal
- Penyusunan Desain
Pengambilan data
Klasifikasi dan Analisis Data
Review Buku
Penyusunan Buku
Penyusunan Laporan
x
x



x



x
x





x




x







x
Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan. Hari dan tanggal pelaksanaan akan ditentukan kemudian.

N. Personalia Penelitian
Kegiatan ini dilaksanakan oleh satu peneliti, yaitu:
a. Nama dan Gelar Akademik : Syafaat, S.Ag, M.Ag
b. Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk.I/III-b
c. NIP :132 304 924
d. Jabatan Fungsional : -
e. Bidang Keahlian : Bahasa Arab
f. Fakultas/Jurusan : Fakultas Sastra/Sastra Arab
g. Waktu dan Kegiatan ini : 5 jam/minggu

O. Perkiraan Biaya Pengembangan Buku Ajar
Biaya penyelenggaraan proyek pengembangan buku ajar ini sebesar Rp. 6.450.000,- (enam juta empat ratus lima puluh ribu rupiah) dengan perincian sebagai berikut:

1. Honorarium
a. Seorang peneliti = Rp. 1.500.000,-
2. Alat dan bahan
a. CD Program Linguistics = Rp. 100.000,-
b. Buku dan fotokopi literatur fonologi = Rp. 500.000,-
c. 3 rem kertas @ Rp. 25.000 = Rp. 75.000,-
d. Foto copy lembar angket dan observasi = Rp. 250.000,-
e. CD RW 1 buah = Rp. 300.000,-
f. Cartride Printer = Rp. 350.000,-
g. 10 Tinta Printer @ Rp. 25.000 = Rp. 250.000
h. Flashdisk = Rp. 200.000,-
i. Scanner = Rp. 600.000,-
j. 5 keping CD blank @ Rp. 5000 = Rp. 25.000,-
________________
Jumlah = Rp. 2.650.000,-
3. Lain-lain
a. Konsultasi tim ahli = Rp. 250.000,-
b. Akses internet = Rp. 250.000,-
b. Penyusunan proposal = Rp. 200.000,-
c. Penyusunan laporan kegiatan = Rp. 100.000,-
e. Transportasi dan akomodasi peneliti = Rp.1.000.000,-
f. Seminar proses dan hasil kolegial = Rp.200.000,-
g. Diseminasi hasil = Rp. 300.000,-

Jumlah = Rp. 2.300.000,-
Biaya keseluruhan
a. Upah/honorarium = Rp. 1.500.000,-
b. Alat dan bahan = Rp. 2.650.000,-
c. Lain-lain = Rp. 2.300.000,-
____________________________
Jumlah = Rp. 6.450.000,-


Lampiran-Lampiran
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdur Rahman Ayyub. 1991. Ashwat al-Lughah. Cairo: Maktabat al-Syabab
Adil Khalaf. 1994. Ashwat al-Lughah al-Arabiyyah. Cairo: Maktabat al-Adab
Anis, Ibrahim. 1990. Al—Ashwat al—Lughawy, Cairo: Maktabah Anglo Almisriyyah.
Asrori, Imam. 2002. Pengembangan Buku Ajar Sintaksis Bahasa Arab: Frasa, Klausa dan Kalimat. Malang: Proyek Due-Like Batch III Tahun I.
Hasan Bakilla, et.al. 1983. A Dictionary of Modern Linguistic Terms. Beirut: Maktabat Lubnan.
Hasan Busyri. 1996. Dasar-Dasar Linguistik. Malang: UNISMA Press.
IGN Oka. 1988. Penyusunan Tatabahasa Madura: Fonologi. Proyek Penelitian Bahasa Jawa Timur.
Kamal Ibrahim Badri. 1988. Ilm al-Lughah al-Mubarmaj. Riyadl: Jami’at al-Imam Muhammad ibn al-Su’ud.
Kamal Muhammad Basyar. 1980. Ilm al-Lughah Al-Am: al-Ashwat. Cairo: Dar al-Ma’arif.
Khalil Semann. 2003. Arabic Phonetics. Beirut: Dar al-Fikr
Majdi Wahbah. Mu’jam al-Mushtalahat al-Arabiyyah fi al-Lughah wa al-Adab. Beirut: Maktabat Lubnan.
Muhammad Naja, ibrahim. 1972. Al-Tajwid wal-Ashwat. Cairo: Jami’atul Azhar
Sugiono. 2003. Pedoman Penelitian Bahasa Lisan: Fonetik. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Syukur Ibrahim. 1987. Kapita Selekta: Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. Malang: IKIP Malang Press
Umar, A. Mukhtar. 1985. Dirasat al-Shaut al-Lughawy. Cairo: Alamul Kutub.
Vacca, Richart T. dan Vacca, Jo Anne L. 1993. Content Area Reading. New York: Harper Collins, College Publishers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar